Minggu, 28 September 2014

Effek Buruk dan Effek Baik Bermain Merpati








Effek Buruk dan Effek Baik Bermain Merpati 
Berikut Effek Baiknya
1. Membuat Senang & Gembira 
alhasil Kita Bisa awet Muda, Melupakan Beban Hidup Sejenak, Menurut Dokter yang Pernah Saya baca, " Kenapa Orang Gila Jarang Sakit Karena Dia Tidak punya Beban Hidup "  jadi Mari Bermain Merpati Dengan Senyum Gembira tapi Jangan Seperti Orang Gila  Beberapa Hal yang Mungkin Bisa di Lupakan Sejenak Bermain merpati : 
- Pacar 
- Keluarga 
- Hutang
- Problematika Hidup lainya
2. Mengasah Mata 
Terutama Pandangan Jarak Jauh Kita Terasah apalagi Seperti ane Gan di Depan Komputer Bisa Saya Habiskan dari jam 07.00 - 12.00 Istirahat Mata ( Nengok Merpati di Kandang ) Jam 14.00 - 15.00 Mulai Lagi Komputer, Jam 15.00 - 17.00 Melatih Piyikan ( Melatih Mata Jarak Jauh) Dan di depan Komputer Bisa jam 19.00 - 02.00 dini hari  
3, Mengurangi Hal Buruk
Karena Waktu Kita Penuh untuk Bermain Merpati ditambah Online Jadi Kita tidak Mengurusin Hal hal Negative 
4. Jaringan Pertemanan Luas
Banyak teman Baik Lokal Maupun Luar Kota bahkan dgn Media Jejaring Sosial Jadi Menambah Teman, 
5. Mempelajari Hal baru 
Banyak Hal yang Bisa Menjadi Sesuatu yang baru di dunia Merpati, Contohnya : 
- Ternak Merpati 
* Rumahan > Tomprang > Balap > Kolongan 
disana kita tertantang Untuk Mencetak Burung2 yang ingin kita turunkan Mejadi Player di Permainan2 Tsb, Mau di Post kan Kemana Hasil Ternak Kita atau Kita Menjadi Tertantang Untuk Mencoba Jenis Model Kinerja Kinerja Baru Burung Merpati Kita, 
6. Untung 
Jika anda Berhasil Berternak / Melatih / Menjadikan Juara dan Menjual Burung dengan Kisaran harga tertentu Tentunya Bisa Menjadi Tambahan Pendapatan, 
7. Nama Juragan / Burung Juragan Bisa Menjadi Legenda
8. Banyak yang Ingin Mengenal Dekat Juragan 
Tentunya Jika Ternakan / Player Juragan Menjadi Sesuatu
9. Tambah Sodara
10.Menjadi Juara 
Siapa yang tidak Kenal Juragan Jika Mampu Menggebrak Suatu Lomba Luar dan Dalam Kota bahkan Event Nasional
1. Merpati ( Candu ) 
Bermain Merpati itu Seperti Kecanduan Obat2an dimana Kita Bisa Habis Waktu Untuk Bermain Merpati atau ada istilah Demam Merpati, Berikut Beberapa Candu Merpati 
- Lupa Menikah
- Lupa Makan
- Lupa Bekerja
- Lupa Keluarga
- Lupa Kontrol Keuangan Pribadi 
- Lupa Mengurusin hal lain
- Dan lain lain
2. Membuat Kita Nekad 
Beberapa Kenekadan Kita yang di Batas Kewajaran Seperti:
- Tidur di Kandang burung
- Mencuri 
- Menjadi Pembegal Burung Merpati 
- Berbohong 
- Berantem
- Dendam
- Bicara Kasar 
- Menjadi Sensitif
- Mengambil Keputusan Salah Demi Sebuah Kemenangan
- Menyogok Juri
- dan lainya yang Bersifat Nekad Tanpa Kontrol 
3. Bertambah Umur yang hampir tidak Terasa 
Karena Keasikan Bermain Merpati 
4. Kulit Menjadi / Bertambah Gelap
5. Hanya Memikirkan Kemajuan Team / Ternakan/ Brand 
6. Boros Biaya
7, Ber-Nafsu ingin Menang 
8. Waktu Habis
Karena Keseharian Mengurus Burung Siang dan Malam
9. Membesar2kan Nama/ Burung/ Hasil Ternak/ Team Seolah Olah Burung Orang lain di Level bawah. 
10. Sakit ( Kotor ) 
Beberapa Jenis Penyakit Menular dengan Perantara Unggas 
Semoga Bermanfaat, dan Semoga Kita Semua Mampu Mengontrol diri Menjadi Manusia Bijak dalam Bermain Merpati, Semoga Sukses

Jumat, 26 September 2014

Burung Merpati Player diusahakan jangan sampai Pacrok atau Berantem


Share Ikhlas Semoga Bermanfaat
Burung Merpati Player diusahakan jangan sampai Pacrok atau Berantem, Resikonya Jangka Panjang dan Jangka Pendek ada, Berikut Effek & Faktor Pacrok/ Berantem. :
Faktor Kenapa Burung Pacrok / Berantem
1. Kandang yang Terlalu Berdekatan / Jarak antara Pagupon Terlalu Berdekatan atau tidak ada Pembatas Permanen, yang bisa Membatasi ruang lingkungan yg bisa di katakan sebagai Kekuasaan Sepasang Merpati,
2. Terdapat Burung Karakter Rakus Sebagai Penguasa atau Ingin Menang Sendiri atau bisa di Katakan Burung Nakal Fisik Bukan Kinerja Nakal,
3. Sang Empu atau Pengurus Burung Lalai
4. Makan yang Bersamaan
5. Minum yang Bersamaan,
6. Kandang yang Terlalu Sempit
7. Ruang Gerak Burung Kurang Luas
8.
9.
10.
Effek Buruknya Pacrok,
1. Burung Kalah akan Meninggalkan Kandang nya Berikut juga Telornya Bisa ditinggal begitu saja,
2. Luka Memar di area Muka,
3, Berdarah.
4. Mata Bisa Pece / Buta / Rusak ( Gagal Pakai Player )
5. Kecapean dalam jangka Panjang pemulihanya jika Terlalu lama Berantem, Effeknya Kierja akn rusak untuk Menormalkan Kembali Butuh Kurun Waktu yang lama,
6. Telor Pecah
7. Piyikan Mati Terinjak2 pada Saat Berantem,
8. Telor Gagal jadi.
9. Hilang Giringnya Butuh Waktu Menormalkan Kembali.
10.
Semoga Burung Burung Merpati Kita tidak Pada Beratem :D :D

Rabu, 24 September 2014

Nominasi Joki Handal Kebumen Menurut Saya :


Nominasi Joki Handal Kebumen Menurut Saya : 
1. Ari / Lacut ( Petanahan )
2. Bambang / GOmes ( Petanahan )
3. Pego ( Petanahan )
4. Slamet Petanahan
5. Palil ( Jerukagung )
6. Gono / Bobor ( Jagasima )
7. Koko ( Petanahan )
8. Fajar ( Petanahan )
9. Muji ( Jagamertan )
10. Heri ( Pagutan )
11. Pupe ( Pagutan )
12. Sahir ( Bendungan )
13. Grandong ( Bendungan )
14. Gander ( Bendungan )
15. Basir ( Kuwayuhan )
16. Iing ( Kwayuhan )
17. Toro ( Keongmas )
18. Dalbo ( Lapak asrama )
19. Nadin ( Bandung Sruni / Kalibagor )
20. Zen ( Delima )
21. Kapril ( Mbathil )
22. Sikom ( Jeruk agung )
23. Sugeng ( Jeruk agung )
24. Wajib ( ................. )
25. Yudi ( Kalibagor )
26. Fajar ( Kalibagor )
27. Tangin ( Depok )
28. Sigit ( Sangubanyu)
29. Lili ( Kalibagor )
30. Gendon ( Pucangan )
31. Bakir ( Puring )
32.

Irama & Teknik Menggeber Merapati



( Share Ikhlas ) Secuil Ilmu yang Sekiranya Bermanfaat Untuk Kita Bisa Belajar Bersama-sama, Jika Permainan Kolong Bisa di pakai langsung, Tetapi Jika Permainan Tomprang dan balap ambil yg bisa Bermanfaat baik dr tulisan kami ato Komentar di Bawah Kami.
Irama & Teknik Menggeber Merapati 
1. Geber Burung Tinggi Nitik 
ada Teknik Geber Burung Merpati yang datang tinggi Nitik
- Geber Kekanan & Ke Kiri Dengan Keras
- Geber atas Bawah dengan Cukup Kencang
- Panggil dengan Keras
2 Jika Burung sudah Terbiasa dengan Panggilan nama Sebaiknya Tetep panggil Namanya,
3 Jika Tidak Terbiasa Kebiasaan Orang Memanggil dengan a a a a a, E e e e ah ah ah Eh eh Gih gih gih WOi woi Woi hai hai hai Tinggal Selara masing masing
4. Jika anda Pemain Kolongan datang Burung Sudah Nyampai diatas Kolong
Sebaiknya jangan Terlalu Mengocok Terus Menerus Cukup Tubuh Betina di Pelintir ke Searah jarum Jam alhasil Betina sayapnya Tetep Mengipas / Menggeber Sendiri efeknya Burung akan Tepat Jatuh Kebetina, Intinya tinggal di sesuaikan Ritmenya saja, Jika ingin jatuh lebih Kencang Berarti perlu ada Kocokan Keras tp alhasil Burung lebih Kurang Tepat Kebetina, Sekali lagi ritmenya Perlu di Sesuaikan,
5. Menggeber Burung Merpati Jablay
Pastinya akan Geber Bawah depan untuk Menurunkan Terbang siburung, Sedangkan Geber atas untuk Menaikan Burung atau Melompat supaya Melewati Tali pal Kolong atas,
6. Sportif Atau Tidak ? Kembali Ke Masing2 Ato Sebuah Trik Fair Play Untuk Kemenangan.
- Membuat Dis Musuh Geber depan
- Membuat Musuh Salah Kamar,
Geber Dekat Musuh Kemudian Burung Sudah Dekat Sekitar 2 Meter Tarik Ke Ruangan Kita Betina Kita, dengan Cepat Maka Musuh Akan Salah Kamar, Tetapi Kalo Aturan Mainya burung yg di depan Punya musuh dan Musuh sudah Menklaim itu burung Musuh, Tentunya kita tidak Perlu Ikut Menggeber,
7. Melapas Betina
Tujuan Utama Melepas Betina Adalah Burung Pastinya Akan Tepat Sasaran ke Betina karena tidak Terpengaruh Tangan, benar benar Wujud Seekor Merpati Betina, Jadi Logikanya Si Jantan Lebih Mengejar Betina,
di Kolong Meja Ada Tradisi Melepas Betina Setelah Sudah Dekat, Betina Pastinya Bisa Juragan Tali Bagian sayapnya Menggunakan :
- Hans*plas
- Isolasi
- Karet Gelang
- Sabut Kelapa
- Benang
Atau Juragan Bisa Menggunakan Tali Kancing Jaket Pada Bagian Kakinya, tapi Sebaiknya Betina Harus Bener2 Nurut, Kalo Getap Pastinya Masih bisa Terbang walaupun Turun betina Apan Menggelinding,
Kami sarankan Tetap sayap di Tali / Godi
NB. Untuk Merpati Piyik Sebaiknya Menggeber Sesuai Irama yg Sesuai, Karena banyak Merpati Piyik yang Blm Paham Betina
Bersambung Nanti ..........   Monggo di tambahkan

Proses perjalanan dari beraneka ragam menuju homogenitas Merpati Pos

Menuju Homogenitas
Proses perjalanan dari beraneka ragam menuju homogenitas. Masa-masa awal punya keinginan memelihara merpati pos, apa lagi sampai punya keinginan melombakannya. Tentu langkah pertama saat take action adalah membeli merpati pos. Mulailah memasuki tahap masa perburuan merpati pos. Bila anggaran pendukungnya terbatas, tentu akan dibarengi dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Mulailah mencari merpati pos dengan harga yang murah. Semurah-murahnya, kalo perlu blusukan ke pasar-pasar burung dulu.
Dalam prosesnya secara umum akan menemukan kesadaran tentang arti sebuah kualitas. Bahwa perlu kualitas yang baik untuk sampai pada tahap lomba. Paling tidak harus murni merpati pos racing dan belum disilang dengan jenis lain. Bila sampai pada tahap ini, target perburuan mulai bergeser. Mulai mencari dari kandang-kandang pemain merpati pos. Sekurang-kurangnya pemain yang sering mengikuti lomba, tidak harus yang selalu juara. Harapannya minimal dari kandang ini merpati posnya asli. Karena untuk langsung melakukan pendekatan terhadap kandang-kandang yang langganan juara ada semacam perasaan sungkan. Juga hambatan pisikologis bahwa harganya pasti gila-gilaan menurut asumsi sang pemula.
Sekarang kita beralih pada pemula yang anggarannya lebih leluasa, dengan batasan yang relatif longgar. Pendekatannya tentu langsung pada kandang-kandang jawara. Nilai nominal bukan lagi sebagai isu hambatan. Asumsi yang dipakai adalah yang mahal pasti yang bagus. Asumsi ini tidak selamanya akurat karena dilandasi oleh keiinginan yang menggebu-gebu untuk segera memiliki merpati pos kelas satu. Unsur menggebu-gebu dan segera ini yang sering kali menutupi pertimbangan obyektif. Ada kalanya merpati pos kandang B baik, bila yang memainkan si B. Merpati pos kandang C baik, bila yang memainkan si C. Bila merpati pos B dan C dicampur dalam suatu kandang kemudian dimainkan oleh si D, hasilnya belum tentu sebaik di tempat asalnya.
Singkat cerita dengan mengabaikan faktor anggaran tadi, dari hasil perburuan terkumpulah banyak merpati pos dengan berbagai asal usul. Baik ciri fisik maupun karakternya pasti beragam. Bila orientasinya pada lomba tahapan selanjutnya adalah tahap seleksi. Semakin banyak jumlah dan asal-usulnya tentu semakin besar pula sekala pekerjaan seleksi ini. Dari kelompok yang besar ini mau tidak mau sang pemilik harus memulai memilih. Karena merpati pos yang baik dan yang buruk biaya perawatannya sama. Cara yang paling obyektif tentu menyeleksinya melalui lomba. Dengan cara ini kita bisa mendapat gambaran atau peta kekuatan kandang kita dibanding kandang pemain lain.
Pencatatan menjadi sangat penting dalam hal seleksi ini. Hasil lomba tahun perdana tentu beragam. Posisi kadet-kadet lomba akan menempati sebaran yang luas. Ada yang diperingkat atas, ada yang di peringkat menengah, ada yang di peringkat bawah, bahkan banyak juga yang hilang. Bila proses seleksi mulai berjalan, tahun berikutnya mulailah terlihat perbaikan. Prediksi kadet tertentu menempati posisi teratas mulai bisa ditebak. Angka hilang dalam lomba juga mulai bisa ditekan. Selesai tahun kedua, peta di kandang mulai tampak walau samar-samar. Burung-burung yang berkualitas buruk mulai tereliminasi dari kandang, digantikan oleh burung yang kualitasnya lebih baik. Proses ini akan terus berlanjut dari tahun ke tahun. Untuk membangun suatu dinasti keluarga juara di kandang, dari berbagai sumber referensi diperlukan sekurang-kurangnya waktu 4 tahun. Jika prosesnya konsisten maka setelah 4 tahun kualitas mulai meningkat dan mulai merata.Perawakannya pun akan tampak mulai seragam. Sebuah proses yang panjang menuju homogenitas.
Penulis : Mas Nino

Senin, 22 September 2014

Cangkang Telur pecah Sedikit ( dempot bahasa jawa )


Ciri Ciri Telor Merpati Sehat Bisa di Jadi Piyikan ? Monggo Share,
a. Tidak Terang Semua ada sisi Gelap
b. dalam beberapa hari Telor akan Menjadi Lebih Gelap, Jika Terang Terus alhasil tidak jadi Piyik
c. Pastinya tidak Goyang isi telornya tapi jangan di Coba2 Nanti tidak Menetas,
d. Jika dalam kurun Waktu 21 hari tidak Menetas coba Cek Kembali dalamnya goyang ato tidak

1. Boleh.Cangkang Telur pecah Sedikit ( dempot bahasa jawa ) asal Lapisan Bawah Cangkang tidak sobek Pengalaman kami masih bisa jadi :D :D ( share Ikhlas)
2. Cara Bawa Telor supaya aman, dalam Perjalanan Jauh Maupun dekat
- ambil Bungkus Rokok kosong
- Pastikan Tidak ada Rokok Kecuali Kertas yg mirip Kertas almumunium
- Bunkus Rokok dibuat Melingkar
- balut Telor dengan Kertas Grenjeng ( yang Mirip Kertas almunium)
- Sebaiknya 1 Bungkus Rokok untuk 1 Telor,
itu Pengalaman Keluarga Besar Kami, Pernah bawa Telor dari Tasik akhirnya jadi Piyik :D

Ciri Ciri Telor Merpati Sehat


Ciri Ciri Telor Merpati Sehat Bisa di Jadi Piyikan ? Monggo Share,
a. Tidak Terang Semua ada sisi Gelap
b. dalam beberapa hari Telor akan Menjadi Lebih Gelap, Jika Terang Terus alhasil tidak jadi Piyik
c. Pastinya tidak Goyang isi telornya tapi jangan di Coba2 Nanti tidak Menetas,
d. Jika dalam kurun Waktu 21 hari tidak Menetas coba Cek Kembali dalamnya goyang ato tidak

1. Boleh.Cangkang Telur pecah Sedikit ( dempot bahasa jawa ) asal Lapisan Bawah Cangkang tidak sobek Pengalaman kami masih bisa jadi :D :D ( share Ikhlas)
2. Cara Bawa Telor supaya aman, dalam Perjalanan Jauh Maupun dekat
- ambil Bungkus Rokok kosong
- Pastikan Tidak ada Rokok Kecuali Kertas yg mirip Kertas almumunium
- Bunkus Rokok dibuat Melingkar
- balut Telor dengan Kertas Grenjeng ( yang Mirip Kertas almunium)
- Sebaiknya 1 Bungkus Rokok untuk 1 Telor,
itu Pengalaman Keluarga Besar Kami, Pernah bawa Telor dari Tasik akhirnya jadi Piyik :D

Cara Membawa Telor Merpati Jarak Jauh


Ciri Ciri Telor Merpati Sehat Bisa di Jadi Piyikan ? Monggo Share,
a. Tidak Terang Semua ada sisi Gelap
b. dalam beberapa hari Telor akan Menjadi Lebih Gelap, Jika Terang Terus alhasil tidak jadi Piyik
c. Pastinya tidak Goyang isi telornya tapi jangan di Coba2 Nanti tidak Menetas,
d. Jika dalam kurun Waktu 21 hari tidak Menetas coba Cek Kembali dalamnya goyang ato tidak

1. Boleh.Cangkang Telur pecah Sedikit ( dempot bahasa jawa ) asal Lapisan Bawah Cangkang tidak sobek Pengalaman kami masih bisa jadi :D :D ( share Ikhlas)
2. Cara Bawa Telor supaya aman, dalam Perjalanan Jauh Maupun dekat
- ambil Bungkus Rokok kosong
- Pastikan Tidak ada Rokok Kecuali Kertas yg mirip Kertas almumunium
- Bunkus Rokok dibuat Melingkar
- balut Telor dengan Kertas Grenjeng ( yang Mirip Kertas almunium)
- Sebaiknya 1 Bungkus Rokok untuk 1 Telor,
itu Pengalaman Keluarga Besar Kami, Pernah bawa Telor dari Tasik akhirnya jadi Piyik :D

Minggu, 21 September 2014

Cara Mengatasi Tembolok / Telih Makanan Tidak habis


Burung Merpati Balap Sprint mengidap & terjangkit Saur Crop!
Gejala, Dampak & Pengobatan.
Ada Apa dgn Burung Merpati Balap Hingga Pagi Hari Tembolok tidak Turun!
Apakah Sakit Pencernaan / Salah Asumsi Ransum!
Beberapa hal yang umum terjadi pada masalah tembolok penuh
a. burung yang sedang meloloh juga mengalami penebalan dinding karena produksi susu tembolok.
Dalam masalah ini hal alamiah burung meloloh (tidak perlu proses pengobatan)
b.Kelelahan akibat latihan keras atau lomba, ketika burung lelah pencernaan berkerja lambat mengakibatkan deteksi makanan menjadi telat
Maka hentikan pelatihan adalah jawabnnya, biarkan istirahat sampai recovery sempurna berikan vitamin elektrolit dan probiotik.(tidak perlu perlakuan pengeluaran isi tembolok). Jika melatih terbang burung dalam kondisi ini akan memperburuk keadaan.
c. Canker / Goham adalah salah satu penyebab umum masalah tembolok, pengosongan tembolok tertunda akibat penebalan dinding tembolok.
Jika didetaksi adanya canker/goham maka lakukan treatment pengobatan goham dengan ronidazole atau metronidazole
d. Viral infections missal Adeno, Herpes, Circo dll. Ini adalah salah satu gejala pertama (penebalan dan peradangan proventrikulus) diikuti dengan memuntahkan makanan
untuk penyakit ini yang terpenting mempertinggi daya tahan tubuh dengan pemberian probiotik dan vitamin
e. Candida infection (Sour crop/ penyakit akibat infeksi jamur Candida albicans). Penyakit ini dapat muncul dalam kondisi immunosuppressive atau akibat pemberian antibiotik yang berkepanjangan serta adanya infeksi sekunder bakteri, viral maupun dalam keadaan kekurangan vitamin A. Gejala klinis yang paling sering ditemukan adalah gangguan pada saluran pencernaan. Pada infeksi yang lebih parah, dapat berlanjut menjadi statis/penebalan tembolok dan berakibat pada malnutrisi. Pada kasus ini biasanya infeksi/penebalan tembolok, radang proventrikulus serta usus dapat terjadi secara bersamaan.
Penyakit ini bisa diberikan Nistatin oral bisa dicari di apotik.
Pengobatan secara umum (c, d dan e)
• Kosongkan secara manual tembolok caranya beri minum hingga tembolok penuh air bisa mengunakan selang dll, bantu sedikit remas-remas agar air bercampur dgn makanan yg mengeras ditembolok. pegang burung posisi kepala burung dibawah (jantur) dan ayunkan tangan anda dengan sedikit hentakan agar isi tembolok keluar sambil dibantu diurut keluar jika makanan sudah ada yg mulai pindah ketenggorokan. ulangi pemberian air minum dan proses pengayunan dengan hentakan sampai benar-benar tembolok kosong
• Berikan elektrolit dalam air
• Pemberian antibiotik antibiotik spektrum luas
• Pengobatan sesuai gejala
• Karantina burung yang sakit
• Beri makan burung dengan bubur bayi yang di encerkan.
Salam Merpati Balap.
Sumber Jajang Wahyu Wibisana FB 

Kamis, 18 September 2014

Merpati Pos Termahal di indonesia

TEMPO.COJakarta - Boleh percaya atau tidak, racing pigeon--yang di Indonesia dikenal dengan sebutan merpati pos-- sanggup menjelajah sampai 1.200 kilometer jauhnya. 

Di Amerika Serikat, jarak terjauh yang ditempuh oleh merpati pos adalah 1.800 kilometer. "Tapi kemampuan merpati pos sesungguhnya bisa mencapai 4.000 kilometer," kata Tody S, seorang penggemar si kepak di Jakarta. 

Di Indonesia, komunitas penggemar merpati ini sudah lama terbentuk. Bahkan di antara mereka, sering terjadi transaksi jual-beli burung dengan nilai sampai puluhan juta rupiah. 

Saat ini rekor burung Merpati termahal dipegang oleh merpati milik Ishak Hadi bernama Miss Gelin. Burung ini juara terbang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat ke Jakarta yang berjarak sekitar 1.200 kilometer. Ketika dijual, harganya Rp 50 juta. "Miss Gelin dibeli oleh Gunawan dari Bandung," ujar Ishak kepada Tempo.

Tody, yang sekarang usianya mendekati 70 tahun, bercerita kepada Tempo, untuk menjadikan burung seperti Miss Gelin atau merpati pos lainnya yang mampu terbang ratusan kilometer tidak mudah. "Perlu kesungguhan dan kiat tertentu dari pemiliknya," kata pria yang menggemari merpati sejak remaja ini.

Menurut Tody, sedikit membuka rahasia, kiat mencetak burung dengan kemampuan terbang jauh antara lain, merpati harus divaksin agar sehat, "Setidaknya saban tiga bulan atau dua kali setahun burung harus divaksin," jelas bekas atlet balap motor Indonesia.

Selain itu, papar pria yang memiliki sekitar 400 ekor merpati pos ini, setiap tiga bulan sekali sayap burung harus disemprot dengan baygon untuk membunuh kutu di sayap burung. Cara lain tak kalah penting adalah kondisi kandang. "Model serta bentuk kandang juga menentukan dan memiliki ventilasi yang bagus agar sirkulasi udara lancar," tutur Tody. 

Kebiasaan lain yang dilakukan oleh bekas Ketua Lang-Lang Buana --sebuah klub merpati di Jakarta-- untuk menyiapkan burung siap lomba adalah menjemur si penjelajah langit ini antara pukul 07.00 pagi hingga pukul 10.00 pagi.

Sementara itu, Ishak Hadi memilih cara lain untuk menyiapkan merpati unggulannya. "Manajemen kandang harus bagus, tapi perawatan burung adalah hal paling utama," kata Ishak. 

Perawatan itu antara lain, memberikan nutrisi bagus sejak burung menetas. Selain itu, burung harus diajak latihan terbang rutin. "Sebelum lomba, saya biasanya menerbangkan burung berkali-kali dari jarak tertentu. Setidaknya dua kali dalam sepekan berjarak 100 kilometer," jelasnya. Di luar negeri, merpati pos bisa laku sampai ratusan juta rupiah.
CHOIRUL AMINUDDIN

TATA TERTIB DAN PERATURAN PERLOMBAAN MERPATI KOLONG TERBARU 2014

SURAT KEPUTUSAN
PENGGEMAR MERPATI TINGGI INDONESIA (PMTI)
TAHUN 2014
TENTANG
TATA TERTIB DAN PERATURAN PERLOMBAAN
A. UKURAN LAPANG DAN JARAK PENERBANGAN
1. Ukuran lapangan
a. Ukuran lapang atau kalangan berbentuk bujur sangkar dengan panjang 9m, lebar 9m dan Tinggi Tiang 9m.
b. Ukuran patek 80cm x 80 cm dengan tinggi 80cm. Dimana jarak antara Patek 60cm.
c. Posisi patek ditengah agak kebelakang dimana jarak tiang patek dengan garis antara dua tiang belakang adalah 2,5m.
d. Ukuran daerah joki adalah 4m x 2m, atau masing masing joki memiliki daerah seluas 2m x 2m.
e. Geber/bendera atas berwarna merah dan putih masing masing berselang seling dengan lebar 25cm dengan ujung bawah berbentuk agak bulat
f. Tiang kalangan berwarna merah dan putih masing masing berselang seling dengan jarak 1m
g. Geber/Bendera pada tiang kalangan berwana merah setinggi tiang gawang dengan lebar 50cm dengan tulisan "PENGGEMAR MERPATI TINGGI INDONESIA"
2. Jarak Penerbangan
Jarak ideal penerbangan adalah antara 1,2km s/d 1,6km
B. TATA TERTIB PERSERTA PERLOMBAAN
1. Peserta perlombaan datang ke lapangan sekurang kurangnya 15 menit sebelum acara perlombaan dimulai.
2. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya pada panitian dengan mencantumkan identitas lengkap seperti: Nama Burung, Warna Bulu, Nama Joki, Nama Pemilik, Asal Kota, sesuai dengan tempat kedudukan pemilik.
(Ketentuan kepemilikan burung pada saat mengikuti lomba Nasional : Setiap burung dapat berubah kepemilikannya dengan melaporkan perubahan kepemilikan tersebut kepada Panitia Perlombaan sebelum dilakukan pengundian pada babak berikutnya. Apabila perubahan kepemilikan ini terjadi setelah pengundian maka burung yang telah berpindah kepemilikan tersebut tetap diadu atau diterbangkan dengan burung milik pemilik yang baru bila bertemu satu penerbangan).
3. Peserta perlombaan mendaftarkan burungnya dalam keadaan sehat, serta menempatkan dan menjaga keselamatannya pada tempat yang telah disediakan.
4. Peserta perlombaan bersikap tertib dan sopan, serta sanggup mematuhi tata tertib dan peraturan perlombaan untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan perlombaan.
5. Bagi peserta perlombaan yang terlambat datang, hanya dapat mendaftarkan burungnya selama proses pengundian babak pertama masih berlangsung dan memiliki pasangan terbang (tidak ganjil). Burung yang berhak mengikuti babak daftar ulang adalah burung yg kalah pada babak pertama.
6. Daftar ulang bisa dilakukan dua kali dengan catatan lomba bertotalkan hadiah diatas 150 juta. Dibawah total hadiah 150 juta Daftar Ulang tetap satu kali.
C. TATA TERTIB JOKI
1. Joki yang mengikuti perlombaan harus dalam keadaan sehat, tidak mabuk dan bersikap sopan selama pelaksanaan perlombaan.
2. Joki wajib mengetahui nomor urut penerbangan burungnya. Joki yang telah dipanggil burungnya masuk ke arena pengipasan dengan menempati patek sesuai undianya.
3. Joki dalam satu dan dua urutan penerbangan berikutnya wajib menempati kursi yang telah disediakan panitia perlombaan, sesuai urutan pemanggilan penerbangan.
4. Apabila Joki terlambat menempati patek dan burung keburu datang maka penerbangan tersebut tetap berjalan seperti biasa dan pemenangnya tetap dinyatakan sesuai aturan perlombaan.
5. Apabila terjadi penyerobotan dalam urutan Joki, maka penerbangan tersebut tetap berjalan seperti biasa dan pemenangnya tetap dinyatakan sesuai aturan perlombaan.
6. Joki sanggup mematuhi tata tertib serta peraturan perlombaan dan jika melanggar maka joki yang bersangkutan dinyatakan gugur dan tidak boleh mengikuti perlombaan.
D. PERATURAN PERLOMBAAN.
1. Sistem Perlombaan.
Perlombaan menggunakan sistim gugur dengan toleransi bisa daftar ulang satu kali pada putaran penerbangan pertama. Daftar ulang dapat dilakukan dua kali untuk lomba tertentu dengan hadiah total diatas 150.000.000,-
2. Penerbangan burung
a. Penerbangan burung dilakukan berdasarkan hasil pengundian.
b. Pada babak Petama dan babak Kedua, pengundian burung dengan cara mempertemukan antara burung tamu dan burung tuan rumah.
c. Pengundian burung untuk babak Ketiga dan babak selanjutnya tidak mengenal burung tamu dan burung tuan rumah. (drawing bebas)
d. Pasangan penerbangan burung tidak dalam satu pemilik yang sama
e. Burung yang tidak mendapatkan pasangan penerbangan dinyatakan Bye. Ketentuan Bye, burung yang sama bisa mendapat Bye lebih dari satu kali tetapi tidak boleh mendapat Bye secara berurutan.
f. Burung yang mendapat Bye tidak diterbangkan dan langsung masuk ke babak berikut nya.
g. Setiap penerbangan burung berdasarkan hasil pengawasan dan pertimbangan juri start serta menggunakan interval waktu 3 menit sejak terpantau oleh wasit. Apabila burung datang satu, maka burung kedua memiliki interval waktu 3 menit terhitung sejak burung pertama terpantau oleh wasit.
h. Burung yang telah habis interval waktunya segera digantikan oleh penerbangan burung berikut nya.
i. Pasangan burung hasil pengundian ternyata pasanganya tidak dapat terbang maka burung tersebut dinyatakan menang WO.
j. Pasangan burung yang sudah diterbangkan dari penerbangan tidak mengenal hambatan alam seperti angin, hujan atau alap2 dan faktor yang tidak disengaja seperti burung datang bertiga atau lebih. Burung yang sudah diterbangkan tetap mengikuti perlombaan seperti biasa.
k. Pasangan burung yang datang tidak diketahui (tidak terpantau oleh panitia) datangnya maka berhak masuk pada babak berikut nya.
3. Pengipasan Betina
a. Joki menempati tempat pengipasan (nglepek) berdasarkan hasil undian tempat. Sebelum mengipas (nglepek) joki harus berdiri/berada ditempat yang syah yang ditetapkan panitia yaitu pada daerah patek nya.
b. Waktu mengipas (nglepek) joki boleh berpindah tempat di daerah pateknya sendiri dan tidak boleh keluar dari daerah yang telah ditetapkan.
c. Joki diperkenankan mengipas (nglepek) burungnya dan atau berteriak memanggil burungnya setelah ada bunyi peluit dari juri.
d. Apabila ada joki yang mengipas (nglepek) sebelum bunyi peluit, maka joki tersebut dinyatakan diskualifikasi dan burung lawan dinyatakan sebagai pemenang.
e. Joki dilarang mengipas (nglepek) burung, jika burung itu jelas bukan burung miliknya.
f. Jika burung datang hanya satu dan tidak bisa diterka burung milik siapa karena warna burung sama atau hampir sama maka kedua joki boleh mengipas (nglepek) bersamaan. Akan tetapi apa bila salah satu joki mengakui bahwa burung itu milik nya maka joki tersebut harus memberi tahu wasit bahwa burung tersebut adalah milik nya dan joki sebelah nya tidak boleh ikut mengipas (nglepek) dan apa bila ternyata burung tersebut bukan miliknya maka burung tersebut dinyatakan menang dan masuk ke babak berikut nya.
g. Pada saat burung akan mendarat pada patek (matras), joki harus melepas burung betina diatas patek (matras) dan boleh mengambilnya lagi jika burung yang dikipasnya (diklepek) belum mendatar di patek (matras).
h. Cara mengipas (nglepek), burung betina harus berada tepat diatas daerah pateknya (tidak dibawah, dipinggir atau diluar daerah pateknya).
4. Pemenang Perlombaan
a. Pemenang perlombaan ditentukan oleh Wasit / Juri dan bersifat Mutlak.
b. Pemenang perlombaan adalah burung yang terbang dari start sampai finish di patek dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
c. Pemenang perlombangan adalah burung yang masuk ring atas dan duluan mendarat di patek (matras) dengan sempurna. Arti mendarat sempurna adalah burung yang berhenti di atas atau disamping patek (matras) dan tidak jatuh menyentuh tanah. Atau burung mendarat ke patek, karena kerasnya mantul kembali ke atas. Pengertian burung mantul kembali ke atas digambarkan seperti di bawah : Burung yang MASUK adalah burung yang arah pantulan (α) nya POSITIF.
d. Apabila ada protes atas keputusan Wasit depan dalam menentukan menang kalah atau dalam menentukan burung mendarat dangan sempurna atau tidak maka penentuan pemenang lomba ditentukan oleh dua wasit pinggir. Apabila joki masih belum puas dengan keputusan kedua juri tersebut, maka joki bersangkutan bisa protes lewat kamera dengan membayar uang protes terlebih dahulu.
e. Dalam hal menentukan protes menang kalah. Setelah melihat rekaman, dengan menggunakan video slowmotion, tiga wasit yang bertugas (didampingi kedua joki) menentukan burung mana menang. Atau menentukan, apakah yang protes menang atau tetap kalah. Keputusan tiga juri ini mutlak. Tidak bisa diganggu gugat.
f. Dalam hal menentukan protes burung mendarat dengan sempurna atau tidak, setelah melihat rekaman Wasit akan menunjukan kepada kedua joki burung tersebut masuk atau tidak dengan melihar arah pantulan (α) nya Positip atau Negatif.
g. Burung yang mandarat diatas patek (matras) dengan sempurna akan tetapi menyentuh anggota badan joki terlebih dahulu baik disengaja atau tidak disengaja, maka burung tersebut dinyatakan diskualifikasi sebagai pemenang.
h. Burung boleh menyentuh anggota badan joki lawan asalkan tidak mendarat atau berhenti di anggota badan joki lawan.
i. Burung yang masuk ring atas dan mendarat dengan sempurna pada patek (matras) tetapi secara bersamaan maka burung tersebut dinyatakan Draw dan keduanya berhak masuk pada putaran penerbangan berikutnya.
j. Burung dinyatakan Draw pada babak semi final dan babak final harus diterbang ulang sebanyak 2x. Jika setelah terbang ulang sebanyak 2x masih Draw juga makan akan dilakukan Tos untuk menentukan pemenangnya.
k. Pada babak Final salah satu burung tidak datang, maka burung yang datang dinyatakan sebagai pemenangnya tanpa dilihat masuk ring atas dan mendarat dipatek dengan sempurna, setelah melewati toleransi waktu tunggu 5 menit terhitung sejak burung pertama mendarat di patek (matras)
l. Pada babak 4 besar, 3 burung diantaranya merupakan satu pemilik maka satu dari tiga burung satu pemilik tersebut menjadi juara ke 4.
m. Burung sisa 6, ke enam burung diterbangkan. Burung yang kalah tetapi masuk ring atas dan medarat di patek (mataras) dengan sempurna dapat langsung juara ke 4 apabila ada dua burung yg kalah tidak masuk ring atas atau tidak mendarat dengan sempurna (tidak Distek).
n. Burung sisa 5, burung yang mendapat Bye akan langsung menjadi Juara ke 1 apabila keempat burung yang diterbangnya tidak ada yang masuk ring atas dan mendarat sempurna di patek (matras).
E. JURI
a. Juri yang bertugas untuk lomba lokal atau nasional adalah yang telah mendapatkan mandat atau telah memiliki sertifikasi (lisence) juri nasional dari PMTI. Sertifikasi juri local dan nasional ini melalui penataran yang akan dilakukan pihak PMTI .
b. Yang menugaskan juri untuk lomba nasional adalah pengda setempat (Jawa Barat dan Jawa Tengah atau pihak PMTI). Komposisinya, satu wasit bendera dan satu wasit pluit.
c. Ketentuan honor untuk juri nasional masing-masing Rp. 750.000,- Sementara itu honor untuk juri lokal masing-masing Rp. 350.000,-
F. PERHITUNGAN POIN
1. Setiap perlombaan yang di selenggarakan oleh PMTI, burung yang juara 1 sampai 10 akan mendapatkan POINT dengan perincian sebagai berikut:
juara ke 1 mendapatkan Point 160,
juara ke 2 mendapatkan Point 120,
juara ke 3 mendapatkan Point 100,
juara ke 4 mendapatkan Point 80,
juara ke 5 s/d juara ke 10 masing-masing mendapatkan Point 40.
(Khusus untuk lomba dengan total hadiah di atas 150 juta perhitungan poin double atau dua kali lipat)
2. PMTI menyediakan hadiah untuk 10 burung yang mengumpulkan Point paling banyak yang terkumpul oleh 1 burung dalam satu tahun kalender lomba PMTI, dengan perincian sebagai berikut :
juara ke 1 mendapatkan 42%,
juara ke 2 mendapatkan 20%,
juara ke 3 mendapatkan 12%,
juara ke 4 mendapatkan 8%,
juara ke 5 s/d 10 masing-masing mendapatkan 3%.
(Hadiah yang di sediakan PMTI merupakan akumulasi dari penyisihan 5% total hadiah tiap tiap lomba PMTI).
3. Dalam hal lomba tidak selesai dan burung yang tersisa maksimal 20 burung. Maka Point di bagi secara merata dari jumlah Point burung tersisa. Apabila sisa burung lebih dari 20 maka Point tidak dapat dibagi atau hangus.
4. Panitia penyelenggara lomba PMTI menyediakan hadiah untuk juara ke 1 sampai dengan juara ke 10. Panitia dapat menambahkan hadiah berupa uang pembinaan untuk burung ya masuk 20 besar. Dengan kekentuan perbedaan juara 1,2,3 dan 4 tidak terlalu jauh.
5. Panitia penyelenggara lomba PMTI harus mencantumkan daftar hadiah termasuk nominal nya apa bila berbentuk barang dalam selebaran / pamflet yang dibuat nya.
6. Hadiah yang sudah tercantum dalam selebaran / pamflet harus semuanya di keluarkan.
F. LAIN LAIN.
1. Protes disampaikan oleh joki sewaktu masih didalam daerah patek.
2. Uang protes harus diserahkan ke panitia terlebih dahulu agar protes dapat dilayani. Besarnya uang protes adalah 2x biaya pendaftaran pertama. Apabila protes dinyatakan menang maka uang protes dikembalikan 100%, sebaliknya apabila protes dinyatakan kalah maka uang protes seluruhnya menjadi hak panitia.
3. Biaya protes sebesar dua kali lipat pendaftaran. Namun di babak semi final atau empat besar biaya protes sebesar tiga kali lipat pendaftaran.
4. Video kamera harus menggunakan kamera standar yang telah biasa dipergunakan. Yang memiliki slowmoution. Setiap lomba nasional PMTI harus menggunakan kamera milik PMTI agar menghemat biaya lomba
5. Apabila perlombaan tidak memungkinkan untuk diselesaikan baik oleh karena faktor cuaca ataupun faktor lainya maka total hadiah dibagikan secara proporsional bagi burung yang tersisa. Burung yang sudah menang atau mendapat bye mendapatkan 2x bagian burung yg belum terbang atau burung yang tidak mendapat bye.
6. Selama jalanya perlombaan tidak diperkenankan berjudi dalam bentuk apapun, panitia tidak bertanggung jawab atas semua hal tersebut.
7. Semua penonton yang hadir wajib bertindak tertib dan sopan serta tidak menggangu jalannya perlombaan atau bertindak tanpa sepengetahuan panitia perlombaan.
8. Jika ada bobotoh burung mengganggu kelancaraan pelaksanaan perlombaan maka burung yang didukungnya bisa di diskualifikasi oleh panitia perlombaan.
9. Panitia tidak bertanggung jawab apabila terjadi hal hal yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perlombaan seperti kerusakan dan atau kehilangan kendaraan bermotor.
10. Panitia perlombaan wajib mengikutsertakan 1 orang Wasit wilayah Barat dan 1 orang Wasit wilayah Tengah.
11. Dari hasil kesepakatan seluruh anggota PMTI, lomba yg bersifat local diperbolehkan bersamaan dengan lomba PMTI dengan memperhatikan jarak lokasi perlombaan dan uang pendaftaran dibatasi maksimal Rp50.000,-.
12. Hal hal yang belum tercantum dalam Surat Keputusan PMTI th 2014 ini akan dimusyawarahkan dengan hasil mufakat.
Ditetapkan di Purwokerto
Pada tanggal 1 Maret 2014
PENGGEMAR MERPATI TINGGI INDONESIA (PMTI)
Ketua Umum PMTI
KIKI HOKI
Mengetahui,
Ketua Pengda Jabar Ketua Pengda Jateng Kasie Bid. Lomba
Taufik Gumelar, ST. MM Edhi Susanto Kusumadi, SE

 
Diberdayakan oleh Blogger.