Kamis, 16 Oktober 2014

Cara Alternative Pengobatan Penyakit Goham pada Burung Merpati Balap Sprint :

Cara Alternative Pengobatan Penyakit Goham pada Burung Merpati Balap Sprint :
1. Isolasi
Jika terlihat salah satu dari merpati kita terkena goham maka segera isolasi merpati yang terkena goham. Karena penyebab goha diatas tidak mungkin dihindari jadi satu-satunya cara adalah mengisolasi merpati yang terkena goham.
2. Beri obat
Pengobatan goham bisa menggunakan anti biotik Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Metronidazole terbukti efektif mengatasi goham dan harganya pun relatif murah dan bisa didapat di apotik. Dosis yang dianjurkan adalah 50 mg/hari. Gunakan sekitar 75-100 mg. Jadi kalau pake Metronidazole 500 mg, maka 1 tablet bisa dibagi 4-6. diberi 1/6 tablet dan hanya dalam 2 hari goham sudah bisa bersih seharusnya tanpa kendala. Meskipun goham sudah Bersih/Steril, tetapi pemberian Antibiotik dianjurkan 5-7 hari agar betul2 tuntas dan menghindari bakteri kebal.
Bisa juga dengan memberi antibiotik alami seperti kunyit dan jahe merah. Parut atau blender sampai halus dan ambil airnya untuk di spet pada merpati. Lakukan setiap hari 1 hari 2 kali sampai sembuh, karena ini herbal maka tidak ada efek samping yang berbahaya pada merpati asalkan tidak berlebihan.
3. Perawatan yang baik
Setelah di beri obat perhatikan juga perawatan saat diisolasi berikan pakan yang cukup vitamin dan grit. Jemur merpati pada pagi hari agar fisik menjadi sehat dan segar.
Pencegahan Penyakit Goham :
Cara terbaik dalam menghadapi penyakit ini adalah dengan mencegahnya diantaranya adalah :
1. Gunakan tempat minum berbeda
Saat burung dibawa ke lapak untuk dimainkan maka lebih baik pisahkan kandang dan air minu selama latihan karena kita tidak tahu burung teman terkena goha atau tidak.
2. Isolasi Burung baru
Kalau kita membawa burung dari luar kota atau dari tempat lain ada baiknya diberi obat anti goham 1/2 dosis (3 hari). Untuk burung yang stress karena perjalanan jauh atau terlalu lelah, cukup diberi obat 1 kali saja. Lalu lihat apakah ada gejala terkena goham atau tidak. Ini juga berfungsi sebagai pencegahan penyakit lainnya.
Smoga bermanfaat..
sumber FB 

Kamis, 09 Oktober 2014

KANDUNGAN GIZI JAGUNG, KACANG TANAH, MILET, JEWAWUT, GANDUM, BERAS MERAH DAN MADU. PAKAN/RANSUM BURUNG MERPATI BALAP SPRINT.

KANDUNGAN GIZI JAGUNG, KACANG TANAH, MILET, JEWAWUT, GANDUM, BERAS MERAH DAN MADU.
PAKAN/RANSUM BURUNG MERPATI BALAP SPRINT.
1. Jagung per 100 gram:
Kalori : 355 Kal
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Ferrum : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak.
2. Kacang Tanah per 100 gram:
Kalori 452 Kal
Protein 25,3 gr
Lemak 42,8 gr
Karbohidrat 21,1 gr
Kalsium 58 gr
Fosfor 335 gr
Besi 1,3 gr
Vitamin A 0S1*)
Vitamin B I0,3 gr
Vitamin C 3 gr
Air 4,0 gr
Keterangan : *) SI (Satuan Internasional)
3. Milet
Milet banyak mengandung Vitamin B, terutama niasin, vitamin B6, dan folat; mineral yang dikandungnya terutama kalsium, besi, kalium, magnesium, dan seng.
4. Jawawut:
Protein 9,7 gr
Lemak 3,5 gr
Karbohidrat 73,4 gr
Kalsium 28 mg
Fosfor 311 mg
Zat Besi 5 mg
Vitamin B1 0,51 mg
Vitamin C 0 mg
5. Gandum
Gandum memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti serat pangan, protein, vitamin B1, B2, B3, B6, asam folat, magnesium, tembaga, fosfor, seng, mangan dan selenium. Selain itu, bagian ini juga merupakan sumber yang baik bagi vitamin E, zat besi dan asam lemak essensial.
Dengan kandungan natrium yang rendah dan tidak mengandung kolesterol semakin memperkuat intisari gandum sebagai bagian yang paling bergizi.
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
6. Beras Merah
Mengandung 216,45 Kalori, 88% kecukupan harian (daily value–DV) mineral mangan, 27% DV selenium, 21% DV magnesium, 18,8% DV asam amino triptofan, 3,5 gram serat (beras putih mengandung kurang dari 1 gram), dan proteinnya 2-5% lebih tinggi dari beras putih. Selain itu juga mengandung asam lemak alfa-linolenat, zat besi, vitamin B kompleks, dan vitamin A.
7. Madu
Madu mempunyai berbagai kandungan nutrisi dan gizi yang luar biasa banyak. Madu kaya akan mineral penting (K, Ca, Fe, I, Na, S, Cl, P, Mn, Mg) yang dibutuhkan tubuh Merpati agar tetap Terjaga Kesehatan'y, asam lemak vitamin B komplek (kecuali B1), D, E dan K serta berbagai macam enzim. Berikut ini tabel lengkap kandungan gizi masuk per 100 mL.

Rangkuman Dasar Memiliki Burung Merpati Balap Sprint yang berkualitas

Rangkuman Dasar Memiliki Burung Merpati Balap Sprint yang berkualitas Standar Lomba.
tentunya harus mela¬lui berbagai Proses/Fase Memilihan yang Cermat, Pintar, ketat & Tepat:
Tidak cukup asal membeli di Pasaran/Breeder/TimNas saja. Saat membeli sebaiknya calon Pembeli telah mengetahui ciri-ciri Dasar Fisik Katuradan Burung Merpati Balap Sprint/Lod yang baik. Bila perlu harus mendapatkan secara jelas informasi Trah/Keturunan serta Prestasi Burung Merpati yang akan dibeli dari Breeder Burung Merpati Balap Sprint.
Memilih Burung Merpati Balap Sprint bisa juga melalui Matri Induk yang telah diketahui Riwayat Prestasinya, kemudian diambil anakannya.
Meskipun sebagian penggemar mengatakan dari Bibit Breeding yang baik akan menghasilkan Burung Merpati Balap Sprint Unggulan berKualtas & terJamin, ternyata tidak semuanya benar. Apalagi Mengandalkan Ring yang Sekarang banyak Ring Palsu yg beredar di Pasaran Mengatas Namakan Breeder Team Nasional Burung Merpati Balap Sprint. Keturunan bibit unggul pun untuk menjadi Burung Merpati Balap Sprint unggulan, harus dengan Seleksi/diimbangi kondisi fisik Burung Merpati Balap Sprint itu sendiri. Kondisi fisiknya harus memenuhi Syarat kriteria khusus, baru diberikan perawatan dan program-program/Fase2 Latihan & Uji Coba Lapangan yang cukup memadai.
Diharapkan cara ini dapat mengantarkan NewBie Burung Merpati Balap Sprint siap berlaga di arena Lapak Lomba/Laga dan mampu keluar sebagai juara.
Pengalaman penggemar yang sering menjuarai arena Balap Merpati berpendapat bahwa faktor keturunan memegang peranan yang sangat tinggi hingga mencapai 70%. Dengan Hoki'y Tersendiri, Namun, bila tidak mendapat Perawatan khusus/intensif dan Latihan+Kontinyu yang baik tentu sulit untuk mencapai prestasi yang maksimal. Sebaliknya, perawatan dan latihan yang sudah memadai jika tidak ada darah juara, juga akan sia-sia.
Ciri-ciri merpati blap yang baik
Untuk mendapatkan merpati balap yang baik, selain faktor keturunan, kondisi fisik juga harus benar-benar diperhatikan. Penggemar, terutama yang masih pemula, lebih menyukai merpati halap standar. Secara umum ciri fisik merpati balap yang baik seperti berikut ini.
I. Kepala
Bentuk kepala yang baik adalah kepala burung merpati yang bangkok, yaitu lonjong tidak terlalu kecil atau besar. Merpati yang kepalanya terlalu besar tidak bisa terbang cepat dan saat tembak (jatuh di tangan joki) terasa lamban. Bentuk leher merpati yang baik adalah tegak dan pendek atau tidak terlalu panjang. Mengingat bila leher merpati panjang akan menyebabkan ia kurang lincah menengok ke kiri serta ke kanan. I'mruh dan hidungnya kelihatan menyatu bila dilihat dari samping, bentuk paruh merpati yang diakui bagus adalah yang menyerupai paruh derkuku.
2. Mata
Kebanyakan mata burung merpati balap yang berprestasi ber¬warna kuning dan tampak bersih dengan kornea mata hitam, kecil, serta bening. Meskipun demikian, warna mata merah atau putih masih dianggap baik jika terlihat bersih dan kornea matanya hitam, kecil, serta bening. Penglihatan dengan bentuk mata seperti ini diakui sangat tajam. Ketajaman mata bagi merpati balap sangat penting. Dengan penglihatan yang tajam begitu dilepas diharapkan ia bisa langsung mengetahui di mana posisi sang joki yang memegang betina berada. Dengan demikian, pada jarak jauh merpati balap sudah melihat posisi joki sehingga akan semakin mempercepat terbangnya.
3. Daging
Daging merpati balap yang baik berbeda dengan hewan aduan yang mempunyai daging keras. Daging merpati penerbang yang cepat dan tangguh ialah yang gembur atau empuk dengan bungkus kulit ari yang tipis dan bersih. Badan merpati balap pun terasa ringan meskipun kelihatan besar.
4. Bulu halus
Bulu halus yang baik tampak menyerupai sutera yang mengilat. Selain kilauan cahaya yang dipancarkan dari bulunya, bila dipegang pun terasa mengandung tepung sehingga terasa licin. Sepintas bulu tersebut kelihatan seolah-olah berminyak. Bila tersiram, air akan sulit menempel padanya. Bulu tersebut juga seperti kapas. Ciri ini tidak hanya untuk merpati balap, tetapi juga berlaku pada merpati pos dan kentong.
5. Sayap terbang
Bulu sayap terbang merpati balap terbagi menjadi dua bagian. Bulu-bulu di ujung sayap sampai ke pertengahan bagian sayap disebut bulu terbang primer atau utama. Pada merpati balap yang baik berjumlah sepuluh helai (lengkap). Sementara bulu-bulu dari bagian pertengahan sayap hingga ke bagian ketiak disebut bulu terbang sekunder. Bila kondisi sayap merpati balap lengkap, burung ini mampu terbang dengan kecepatan penuh. Banyak yang berpendapat jika jumlah sayap terbang primer kurang dari sepuluh helai, sebaiknya tidak diturunkan dalam lomba. Meskipun demikian, ada beberapa merpati yang mampu menunjukkan pres-tasi dengan jumlah sayap terbang primer kurang dari sepuluh helai. Namun, tetap diakui bahwa bila jumlah helaian sayapnya lengkap prestasinya akan lebih baik. Posisi sayap terbang ini harus rata mulai dari ujung hingga pangkal, menyerupai daun pisang. Bila sayap dibentang tidak terdapat celah dan jaraknya rapat serta sama antara bulu sayap yang satu dengan yang lain sehingga kelihatan rapi. Bentuk bulu sayap semacam ini akan membantu kecepatan terbangnya.
6. Tulang sayap
Tulang sayap yang menjadi pangkal kekuatan mengayun ketika terbang tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagian ini harus benar-benar dalam kondisi prima. Ciri tulang sayap yang baik berbentuk merit (bagian pangkal besar, semakin ke ujung semakin kecil). Bila tulang sayap bengkok atau lurus, tidak terlalu banyak berpengaruh. Tulang sayap yang baik lebih tebal, keras, dan rapat. Merpati yang tulangnya tebal dan keras kebanyakan terbangnya cepat dan tidak mudah lelah. Merpati balap yang berdiri tegap sepintas bisa diduga memiliki tulang yang baik.
7. Sendi pangkal sayap
Persendian pada pangkal sayap harus dicari yang bulat serta ukuran antara kiri dan kanan sama atau tidak ada perbedaan. Untuk mengetahui ciri sendi pangkal sayap yang demikian cukup diraba. Bila terasa tidak rata (ada benjolan), perlu diwaspadai. Bisa-bisa persendiannya tidak pada posisi yang sebenarnya. Kondisi itu sangat berpengaruh pada kecepatan terbang merpati.
8. Bulu ekor
Bulu ekor bagi merpati serta burung lain menjadi kemudi yang mempunyai peran dan berpengaruh sangat vital terhadap kemampuan terbangnya. Oleh karena itu, kondisinya harus dalam keadaan maksimal (lengkap). Bulu ekor merpati balap rata-rata berjumlah dua belas helai dan pada posisi tidak terbang terlihat seperti jagung yang masih terbungkus kelobot (seludang). Panjang bulu ekor saat merpati dipegang lebih panjang dari bulu sayap terbang, selisihnya sekitar 2 cm. Bulu ekor agak renggang dan tidak saling menempel. Kondisi seperti ini berpengaruh pada saat terbang. Ia bisa terbang dengan leluasa. Demikian juga bisa mendarat di tangan joki dengan mulus dan tidak terlalu keras.
9. Tulang dada
Bila ingin memiliki merpati yang mampu terbang tinggi dan rendah harus dipilih yang memiliki tulang dada lebih panjang hingga mendekati anus. Merpati yang demikian bisa diturunkan dalam berbagai kategori lomba baik jarak dekat maupun jauh. Merpati yang mempunyai tulang dada pendek kecenderungan terbangnya tinggi, tetapi kurang menguntungkan jika diturunkan pada lomba kelas sprint yang hanya menempuh jarak hingga 500 m.
10. Tulang supit
Bentuk tulang supit ternyata juga menjadi ciri kualitas merpati: baik atau tidak. Merpati yang baik, posisi tulang supitnya sedang, yaitu sekitar 0,5 cm. Jika terlalu dekat, saat terbang kemudian belok, tulang supitnya akan terasa sakit. Sebaliknya, bila tulang supit terlalu lebar bisa mengakibatkan merpati kurang gesit (lincah dan cepat). Selain itu, tulang supit juga harus keras. Bila tulang supit keras, merpati balap akan sangat keras pula ketika tembak (hinggap) di tangan joki. Bahkan jika berdekatan dengan lawan, keberanian menjatuhkan diri ke tangan sang joki lebih hebat lagi.

Infeksi Saluran Pernapasan, Snot & Flu Burung pada Burung Merpati Balap Sprint.

Rangkuman Dasar Memiliki Burung Merpati Balap Sprint yang berkualitas Standar Lomba.
tentunya harus mela¬lui berbagai Proses/Fase Memilihan yang Cermat, Pintar, ketat & Tepat:
Tidak cukup asal membeli di Pasaran/Breeder/TimNas saja. Saat membeli sebaiknya calon Pembeli telah mengetahui ciri-ciri Dasar Fisik Katuradan Burung Merpati Balap Sprint/Lod yang baik. Bila perlu harus mendapatkan secara jelas informasi Trah/Keturunan serta Prestasi Burung Merpati yang akan dibeli dari Breeder Burung Merpati Balap Sprint.
Memilih Burung Merpati Balap Sprint bisa juga melalui Matri Induk yang telah diketahui Riwayat Prestasinya, kemudian diambil anakannya.
Meskipun sebagian penggemar mengatakan dari Bibit Breeding yang baik akan menghasilkan Burung Merpati Balap Sprint Unggulan berKualtas & terJamin, ternyata tidak semuanya benar. Apalagi Mengandalkan Ring yang Sekarang banyak Ring Palsu yg beredar di Pasaran Mengatas Namakan Breeder Team Nasional Burung Merpati Balap Sprint. Keturunan bibit unggul pun untuk menjadi Burung Merpati Balap Sprint unggulan, harus dengan Seleksi/diimbangi kondisi fisik Burung Merpati Balap Sprint itu sendiri. Kondisi fisiknya harus memenuhi Syarat kriteria khusus, baru diberikan perawatan dan program-program/Fase2 Latihan & Uji Coba Lapangan yang cukup memadai.
Diharapkan cara ini dapat mengantarkan NewBie Burung Merpati Balap Sprint siap berlaga di arena Lapak Lomba/Laga dan mampu keluar sebagai juara.
Pengalaman penggemar yang sering menjuarai arena Balap Merpati berpendapat bahwa faktor keturunan memegang peranan yang sangat tinggi hingga mencapai 70%. Dengan Hoki'y Tersendiri, Namun, bila tidak mendapat Perawatan khusus/intensif dan Latihan+Kontinyu yang baik tentu sulit untuk mencapai prestasi yang maksimal. Sebaliknya, perawatan dan latihan yang sudah memadai jika tidak ada darah juara, juga akan sia-sia.
Ciri-ciri merpati blap yang baik
Untuk mendapatkan merpati balap yang baik, selain faktor keturunan, kondisi fisik juga harus benar-benar diperhatikan. Penggemar, terutama yang masih pemula, lebih menyukai merpati halap standar. Secara umum ciri fisik merpati balap yang baik seperti berikut ini.
I. Kepala
Bentuk kepala yang baik adalah kepala burung merpati yang bangkok, yaitu lonjong tidak terlalu kecil atau besar. Merpati yang kepalanya terlalu besar tidak bisa terbang cepat dan saat tembak (jatuh di tangan joki) terasa lamban. Bentuk leher merpati yang baik adalah tegak dan pendek atau tidak terlalu panjang. Mengingat bila leher merpati panjang akan menyebabkan ia kurang lincah menengok ke kiri serta ke kanan. I'mruh dan hidungnya kelihatan menyatu bila dilihat dari samping, bentuk paruh merpati yang diakui bagus adalah yang menyerupai paruh derkuku.
2. Mata
Kebanyakan mata burung merpati balap yang berprestasi ber¬warna kuning dan tampak bersih dengan kornea mata hitam, kecil, serta bening. Meskipun demikian, warna mata merah atau putih masih dianggap baik jika terlihat bersih dan kornea matanya hitam, kecil, serta bening. Penglihatan dengan bentuk mata seperti ini diakui sangat tajam. Ketajaman mata bagi merpati balap sangat penting. Dengan penglihatan yang tajam begitu dilepas diharapkan ia bisa langsung mengetahui di mana posisi sang joki yang memegang betina berada. Dengan demikian, pada jarak jauh merpati balap sudah melihat posisi joki sehingga akan semakin mempercepat terbangnya.
3. Daging
Daging merpati balap yang baik berbeda dengan hewan aduan yang mempunyai daging keras. Daging merpati penerbang yang cepat dan tangguh ialah yang gembur atau empuk dengan bungkus kulit ari yang tipis dan bersih. Badan merpati balap pun terasa ringan meskipun kelihatan besar.
4. Bulu halus
Bulu halus yang baik tampak menyerupai sutera yang mengilat. Selain kilauan cahaya yang dipancarkan dari bulunya, bila dipegang pun terasa mengandung tepung sehingga terasa licin. Sepintas bulu tersebut kelihatan seolah-olah berminyak. Bila tersiram, air akan sulit menempel padanya. Bulu tersebut juga seperti kapas. Ciri ini tidak hanya untuk merpati balap, tetapi juga berlaku pada merpati pos dan kentong.
5. Sayap terbang
Bulu sayap terbang merpati balap terbagi menjadi dua bagian. Bulu-bulu di ujung sayap sampai ke pertengahan bagian sayap disebut bulu terbang primer atau utama. Pada merpati balap yang baik berjumlah sepuluh helai (lengkap). Sementara bulu-bulu dari bagian pertengahan sayap hingga ke bagian ketiak disebut bulu terbang sekunder. Bila kondisi sayap merpati balap lengkap, burung ini mampu terbang dengan kecepatan penuh. Banyak yang berpendapat jika jumlah sayap terbang primer kurang dari sepuluh helai, sebaiknya tidak diturunkan dalam lomba. Meskipun demikian, ada beberapa merpati yang mampu menunjukkan pres-tasi dengan jumlah sayap terbang primer kurang dari sepuluh helai. Namun, tetap diakui bahwa bila jumlah helaian sayapnya lengkap prestasinya akan lebih baik. Posisi sayap terbang ini harus rata mulai dari ujung hingga pangkal, menyerupai daun pisang. Bila sayap dibentang tidak terdapat celah dan jaraknya rapat serta sama antara bulu sayap yang satu dengan yang lain sehingga kelihatan rapi. Bentuk bulu sayap semacam ini akan membantu kecepatan terbangnya.
6. Tulang sayap
Tulang sayap yang menjadi pangkal kekuatan mengayun ketika terbang tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagian ini harus benar-benar dalam kondisi prima. Ciri tulang sayap yang baik berbentuk merit (bagian pangkal besar, semakin ke ujung semakin kecil). Bila tulang sayap bengkok atau lurus, tidak terlalu banyak berpengaruh. Tulang sayap yang baik lebih tebal, keras, dan rapat. Merpati yang tulangnya tebal dan keras kebanyakan terbangnya cepat dan tidak mudah lelah. Merpati balap yang berdiri tegap sepintas bisa diduga memiliki tulang yang baik.
7. Sendi pangkal sayap
Persendian pada pangkal sayap harus dicari yang bulat serta ukuran antara kiri dan kanan sama atau tidak ada perbedaan. Untuk mengetahui ciri sendi pangkal sayap yang demikian cukup diraba. Bila terasa tidak rata (ada benjolan), perlu diwaspadai. Bisa-bisa persendiannya tidak pada posisi yang sebenarnya. Kondisi itu sangat berpengaruh pada kecepatan terbang merpati.
8. Bulu ekor
Bulu ekor bagi merpati serta burung lain menjadi kemudi yang mempunyai peran dan berpengaruh sangat vital terhadap kemampuan terbangnya. Oleh karena itu, kondisinya harus dalam keadaan maksimal (lengkap). Bulu ekor merpati balap rata-rata berjumlah dua belas helai dan pada posisi tidak terbang terlihat seperti jagung yang masih terbungkus kelobot (seludang). Panjang bulu ekor saat merpati dipegang lebih panjang dari bulu sayap terbang, selisihnya sekitar 2 cm. Bulu ekor agak renggang dan tidak saling menempel. Kondisi seperti ini berpengaruh pada saat terbang. Ia bisa terbang dengan leluasa. Demikian juga bisa mendarat di tangan joki dengan mulus dan tidak terlalu keras.
9. Tulang dada
Bila ingin memiliki merpati yang mampu terbang tinggi dan rendah harus dipilih yang memiliki tulang dada lebih panjang hingga mendekati anus. Merpati yang demikian bisa diturunkan dalam berbagai kategori lomba baik jarak dekat maupun jauh. Merpati yang mempunyai tulang dada pendek kecenderungan terbangnya tinggi, tetapi kurang menguntungkan jika diturunkan pada lomba kelas sprint yang hanya menempuh jarak hingga 500 m.
10. Tulang supit
Bentuk tulang supit ternyata juga menjadi ciri kualitas merpati: baik atau tidak. Merpati yang baik, posisi tulang supitnya sedang, yaitu sekitar 0,5 cm. Jika terlalu dekat, saat terbang kemudian belok, tulang supitnya akan terasa sakit. Sebaliknya, bila tulang supit terlalu lebar bisa mengakibatkan merpati kurang gesit (lincah dan cepat). Selain itu, tulang supit juga harus keras. Bila tulang supit keras, merpati balap akan sangat keras pula ketika tembak (hinggap) di tangan joki. Bahkan jika berdekatan dengan lawan, keberanian menjatuhkan diri ke tangan sang joki lebih hebat lagi.

Rangkuman Dasar Memiliki Burung Merpati Balap Sprint yang berkualitas

Rangkuman Dasar Memiliki Burung Merpati Balap Sprint yang berkualitas Standar Lomba.
tentunya harus mela¬lui berbagai Proses/Fase Memilihan yang Cermat, Pintar, ketat & Tepat:
Tidak cukup asal membeli di Pasaran/Breeder/TimNas saja. Saat membeli sebaiknya calon Pembeli telah mengetahui ciri-ciri Dasar Fisik Katuradan Burung Merpati Balap Sprint/Lod yang baik. Bila perlu harus mendapatkan secara jelas informasi Trah/Keturunan serta Prestasi Burung Merpati yang akan dibeli dari Breeder Burung Merpati Balap Sprint.
Memilih Burung Merpati Balap Sprint bisa juga melalui Matri Induk yang telah diketahui Riwayat Prestasinya, kemudian diambil anakannya.
Meskipun sebagian penggemar mengatakan dari Bibit Breeding yang baik akan menghasilkan Burung Merpati Balap Sprint Unggulan berKualtas & terJamin, ternyata tidak semuanya benar. Apalagi Mengandalkan Ring yang Sekarang banyak Ring Palsu yg beredar di Pasaran Mengatas Namakan Breeder Team Nasional Burung Merpati Balap Sprint. Keturunan bibit unggul pun untuk menjadi Burung Merpati Balap Sprint unggulan, harus dengan Seleksi/diimbangi kondisi fisik Burung Merpati Balap Sprint itu sendiri. Kondisi fisiknya harus memenuhi Syarat kriteria khusus, baru diberikan perawatan dan program-program/Fase2 Latihan & Uji Coba Lapangan yang cukup memadai.
Diharapkan cara ini dapat mengantarkan NewBie Burung Merpati Balap Sprint siap berlaga di arena Lapak Lomba/Laga dan mampu keluar sebagai juara.
Pengalaman penggemar yang sering menjuarai arena Balap Merpati berpendapat bahwa faktor keturunan memegang peranan yang sangat tinggi hingga mencapai 70%. Dengan Hoki'y Tersendiri, Namun, bila tidak mendapat Perawatan khusus/intensif dan Latihan+Kontinyu yang baik tentu sulit untuk mencapai prestasi yang maksimal. Sebaliknya, perawatan dan latihan yang sudah memadai jika tidak ada darah juara, juga akan sia-sia.
Ciri-ciri merpati blap yang baik
Untuk mendapatkan merpati balap yang baik, selain faktor keturunan, kondisi fisik juga harus benar-benar diperhatikan. Penggemar, terutama yang masih pemula, lebih menyukai merpati halap standar. Secara umum ciri fisik merpati balap yang baik seperti berikut ini.
I. Kepala
Bentuk kepala yang baik adalah kepala burung merpati yang bangkok, yaitu lonjong tidak terlalu kecil atau besar. Merpati yang kepalanya terlalu besar tidak bisa terbang cepat dan saat tembak (jatuh di tangan joki) terasa lamban. Bentuk leher merpati yang baik adalah tegak dan pendek atau tidak terlalu panjang. Mengingat bila leher merpati panjang akan menyebabkan ia kurang lincah menengok ke kiri serta ke kanan. I'mruh dan hidungnya kelihatan menyatu bila dilihat dari samping, bentuk paruh merpati yang diakui bagus adalah yang menyerupai paruh derkuku.
2. Mata
Kebanyakan mata burung merpati balap yang berprestasi ber¬warna kuning dan tampak bersih dengan kornea mata hitam, kecil, serta bening. Meskipun demikian, warna mata merah atau putih masih dianggap baik jika terlihat bersih dan kornea matanya hitam, kecil, serta bening. Penglihatan dengan bentuk mata seperti ini diakui sangat tajam. Ketajaman mata bagi merpati balap sangat penting. Dengan penglihatan yang tajam begitu dilepas diharapkan ia bisa langsung mengetahui di mana posisi sang joki yang memegang betina berada. Dengan demikian, pada jarak jauh merpati balap sudah melihat posisi joki sehingga akan semakin mempercepat terbangnya.
3. Daging
Daging merpati balap yang baik berbeda dengan hewan aduan yang mempunyai daging keras. Daging merpati penerbang yang cepat dan tangguh ialah yang gembur atau empuk dengan bungkus kulit ari yang tipis dan bersih. Badan merpati balap pun terasa ringan meskipun kelihatan besar.
4. Bulu halus
Bulu halus yang baik tampak menyerupai sutera yang mengilat. Selain kilauan cahaya yang dipancarkan dari bulunya, bila dipegang pun terasa mengandung tepung sehingga terasa licin. Sepintas bulu tersebut kelihatan seolah-olah berminyak. Bila tersiram, air akan sulit menempel padanya. Bulu tersebut juga seperti kapas. Ciri ini tidak hanya untuk merpati balap, tetapi juga berlaku pada merpati pos dan kentong.
5. Sayap terbang
Bulu sayap terbang merpati balap terbagi menjadi dua bagian. Bulu-bulu di ujung sayap sampai ke pertengahan bagian sayap disebut bulu terbang primer atau utama. Pada merpati balap yang baik berjumlah sepuluh helai (lengkap). Sementara bulu-bulu dari bagian pertengahan sayap hingga ke bagian ketiak disebut bulu terbang sekunder. Bila kondisi sayap merpati balap lengkap, burung ini mampu terbang dengan kecepatan penuh. Banyak yang berpendapat jika jumlah sayap terbang primer kurang dari sepuluh helai, sebaiknya tidak diturunkan dalam lomba. Meskipun demikian, ada beberapa merpati yang mampu menunjukkan pres-tasi dengan jumlah sayap terbang primer kurang dari sepuluh helai. Namun, tetap diakui bahwa bila jumlah helaian sayapnya lengkap prestasinya akan lebih baik. Posisi sayap terbang ini harus rata mulai dari ujung hingga pangkal, menyerupai daun pisang. Bila sayap dibentang tidak terdapat celah dan jaraknya rapat serta sama antara bulu sayap yang satu dengan yang lain sehingga kelihatan rapi. Bentuk bulu sayap semacam ini akan membantu kecepatan terbangnya.
6. Tulang sayap
Tulang sayap yang menjadi pangkal kekuatan mengayun ketika terbang tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagian ini harus benar-benar dalam kondisi prima. Ciri tulang sayap yang baik berbentuk merit (bagian pangkal besar, semakin ke ujung semakin kecil). Bila tulang sayap bengkok atau lurus, tidak terlalu banyak berpengaruh. Tulang sayap yang baik lebih tebal, keras, dan rapat. Merpati yang tulangnya tebal dan keras kebanyakan terbangnya cepat dan tidak mudah lelah. Merpati balap yang berdiri tegap sepintas bisa diduga memiliki tulang yang baik.
7. Sendi pangkal sayap
Persendian pada pangkal sayap harus dicari yang bulat serta ukuran antara kiri dan kanan sama atau tidak ada perbedaan. Untuk mengetahui ciri sendi pangkal sayap yang demikian cukup diraba. Bila terasa tidak rata (ada benjolan), perlu diwaspadai. Bisa-bisa persendiannya tidak pada posisi yang sebenarnya. Kondisi itu sangat berpengaruh pada kecepatan terbang merpati.
8. Bulu ekor
Bulu ekor bagi merpati serta burung lain menjadi kemudi yang mempunyai peran dan berpengaruh sangat vital terhadap kemampuan terbangnya. Oleh karena itu, kondisinya harus dalam keadaan maksimal (lengkap). Bulu ekor merpati balap rata-rata berjumlah dua belas helai dan pada posisi tidak terbang terlihat seperti jagung yang masih terbungkus kelobot (seludang). Panjang bulu ekor saat merpati dipegang lebih panjang dari bulu sayap terbang, selisihnya sekitar 2 cm. Bulu ekor agak renggang dan tidak saling menempel. Kondisi seperti ini berpengaruh pada saat terbang. Ia bisa terbang dengan leluasa. Demikian juga bisa mendarat di tangan joki dengan mulus dan tidak terlalu keras.
9. Tulang dada
Bila ingin memiliki merpati yang mampu terbang tinggi dan rendah harus dipilih yang memiliki tulang dada lebih panjang hingga mendekati anus. Merpati yang demikian bisa diturunkan dalam berbagai kategori lomba baik jarak dekat maupun jauh. Merpati yang mempunyai tulang dada pendek kecenderungan terbangnya tinggi, tetapi kurang menguntungkan jika diturunkan pada lomba kelas sprint yang hanya menempuh jarak hingga 500 m.
10. Tulang supit
Bentuk tulang supit ternyata juga menjadi ciri kualitas merpati: baik atau tidak. Merpati yang baik, posisi tulang supitnya sedang, yaitu sekitar 0,5 cm. Jika terlalu dekat, saat terbang kemudian belok, tulang supitnya akan terasa sakit. Sebaliknya, bila tulang supit terlalu lebar bisa mengakibatkan merpati kurang gesit (lincah dan cepat). Selain itu, tulang supit juga harus keras. Bila tulang supit keras, merpati balap akan sangat keras pula ketika tembak (hinggap) di tangan joki. Bahkan jika berdekatan dengan lawan, keberanian menjatuhkan diri ke tangan sang joki lebih hebat lagi.

 
Diberdayakan oleh Blogger.